Oleh : Isriyanto, S.Pd.SD
Media pembelajaran dalam pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar (SD) adalah alat bantu pembelajaran yang digunakan untuk menampilkan, mempresentasikan, menyajikan, atau menjelaskan bahan pelajaran kepada peserta didik, yang mana alat-alat itu sendiri bukan merupakan bagian dari pelajaran yang diberikan.
Media pembelajaran dalam pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar (SD) adalah alat bantu pembelajaran yang digunakan untuk menampilkan, mempresentasikan, menyajikan, atau menjelaskan bahan pelajaran kepada peserta didik, yang mana alat-alat itu sendiri bukan merupakan bagian dari pelajaran yang diberikan.
Secara
harfiah media diartikan sebagai medium atau perantara. Dalam kaitannya
dengan proses komunikasi pembelajaran, media diartikan sebagai wahana
pesan pembelajaran.
NEA
(1969) mengartikan media pembelajaran sebagai sarana komunikasi, baik
dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk perangkat kerasnya.
Wilbur
Schramm (1977) mendefinisikan media pembelajaran sebagai teknologi
pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajran.
Miarso
(1980) menegaskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan anak didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar
pada diri siswa. Media memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
- Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
- Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
- Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
- Media menghasilkan keseragaman pengamatan
- Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
- Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
- Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
- Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak
Dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk menyalurkan
pesan atau informasi dari guru ke siswa atau sebaliknya, secara
terkoordinir untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran.
Sedangkan
“gambar” dalam kamus Bahasa Indonesia diartikan tiruan barang, objek,
benda, orang, binatang, tumbuhan dan sebagainya.
Maka,secara
sederhana media gambar dalam pembelajaran dapat diartikan sarana
komunikasi sebagai pembawa pesan pembelajaran kepada peserta didik
melalui tiruan objek atau benda yang dapat membantu tercapainya proses
pembelajaran yang diharapkan.
Secara sederhana pula media pembelajaran dapat dipilah menjadi tiga bagian saja, yaitu :
a. Media Visual
- Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan. Jenis media inilah yang sering digunakan oleh guru-guru untuk membantu menyampaikan isi atau materi pelajaran. Media visual ini terdiri atas media yang tidak dapat diproyeksikan (project visual). Media yang dapat diproyeksikan ini dapat berupa gambar diam (still pictures) atau bergerak (motion pictures)
b. Media Audio
- Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar.
c. Media Audiovisual
- Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media pandang-dengar.
Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan media visual (gambar), dengan
deskripsi melihat gambar, menentukan nama gambar dan jenis sudut yang
ada pada gambar. Karena menurut Jean Piaget, usia 7 sampai 11 tahun
(usia anak SD), tahap yang dimilikinya adalah Tahap Konkret Operasional.
Dalam tahap ini anak sudah mulai melakukan operasi, mulai dapat
berpikir rasional. Namun demikian, kemampuan berpikir intuitifnya
seperti pada masa praoperasional tidak hilang sampai anak memasuki masa
remaja. Pada periode ini seorang anak mulai memperoleh tambahan
kemampuan yang disebut satuan langkah berpikir (system of operations)
yang berfungsi untuk mengkoordinasikan pemikiran dan idenya dengan
peristiwa tertentu ke dalam system pemikirannya sendiri sehingga ia
mampu mengambil keputusan secara logis. Operasi-operasi dalam periode
ini terikat pada pengalaman perorangan yang bersifat konkret dan bukan
operasi formal.
Aristoteles
pun melihat pengetahuan sebagai sesuatu yang ada dalam dunia fisik
bukan dalam pikiran. Ini berarti, mengacu pada proses belajar memahami
sesuatu hal dengan cara melihat perbedaan karakteristik yang dimiliki
oleh objek pada gambar yang dipelajari. Dengan melihat perbedaan yang
dimilki oleh objek, individu dapat memahami sudut benda, suasana,
keadaan atau objek lain yang ada dilingkungannya.
Menurut
Winataputra U.S et al (2008), media sebagai sumber pembelajaran erat
kaitannya dengan peran guru sebagai mediator dan fasilitator. Sebagai
mediator, guru harus mampu memilih dan menggunakan media yang sesuai
dengan tujuan, materi, metode, dan evaluasi, serta tetap bertujuan untuk
memperlancar pencapaian tujuan dan mampu menarik minat siswa.
Media
gambar merupakan salah satu jenis media yang paling disukai peserta
didik, terutama peserta didik usia anak-anak (tingkat Sekolah Dasar).
Media gambar lebih memudahkan mereka dalam memahami materi pembelajaran,
apalagi peserta didik kelas bawah yang sebagian besar belum lancar
baca tulis. Menilik pada pernyataan Winaputra di atas, dapat dilihat
bahwa media visual (gambar), memiliki peranan yang paling besar dalam
memudahkan peserta didik untuk memperoleh informasi.
Adapun beberapa manfaat yang dapat dilihat dari penggunaan media gambar dalam pembelajaran ini, adalah :
1. Meningkatkan semangat belajar siswa
2. Meningkatkan pemahaman siswa tentang materi yang diberikan
3. Adanya interaksi positif antar guru dan siswa
4. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan
5. Meningkatkan hasil nilai belajar siswa.
Sedangkan kelemahan yang dilihat adalah guru perlu persiapan banyak gambar yang jelas dan memadai.@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar